Selamat Datang Di Blog Saya Dan Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Kita Semua

WELCOME TO MY BLOG Selamat Datang Di Blog Saya,Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog ini dan Semoga Blog Ini Dapat Bermanfaat Bagi Kita Semua

Selasa, 17 Juni 2014

ULASAN,ANALISA,DAN REVIEW DEBAT CAPRES – CAWAPRES PUTARAN PERTAMA

ULASAN DEBAT CAPRES – CAWAPRES PUTARAN PERTAMA
                        Acara yang dinanti-nanti oleh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, memberikan suguhan yang menarik tidak saja bagi para Capres-Cawapres, melainkan pula bagi para pengamat, pengejar berita, dan tentunya bagi tim sukses masing-masing kandidat Capres-Cawapres.
Bagaimana pendapat para penonton yang nota bene masyarakat awam Indonesia, apakah juga menarik perhatian? Bagi saya, yang merupakan segelintir orang awam dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 251.160.124 jiwa (menurut CIA World Factbook 2013), perhelatan debat, Senin (10/6/2014) yang sangat santun itu lebih sekadar siaran ulang dari kegiatan kampanye mereka selama ini ke daerah-daerah.
Perdebatan kali ini justru yang lebih menarik adalah komentar dari Kedua Timses, pencari warta, dan para pengamat, jauh lebih seru dibandingkan debat itu sendiri. Apalagi komentar Timses yang masing-masing mengklaim bahwa Capres-Cawapres yang didukungnya telah memberikan jawaban dengan sempurna dan memuaskan pemirsa televisi di seluruh pelosok Nusantara.
Lain halnya pendapat para Timses dan para pengamat politik, perdebatan Senin malam, bagi saya, hanyalah merupakan debat yang normatif, kaku, penuh kecanggungan dan lebih cenderung hati-hati, serta biasa-biasa saja.
Saya katakan normatif, karena pertanyaan-pertanyaannya tidak ada yang susah dan tidak pula membuat para Capres-Cawapres terkesima atau bingung untuk menjawabnya. Mereka tenang dan bersahaja. Soal di awal penjelasan, masing-masing Capres-Cawapres nampak canggung dan sedikit grogi adalah wajar sebagai manusia pada umumnya.
Bagi saya, jawaban dari para Capres-Cawapres pun biasa saja, normatif, dan kurang memberikan sesuatu yang spektakuler tidak sehebat halnya acara yang ditunggu-tunggu masyarakat. Sangat disayangkan, memang, pada kesempatan yang luar biasa tersebut, mereka tidak menyajikan tontonan yang hebat dan memberikan hasil yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya bagi saya pribadi.
Sebelum menonton acara debat tersebut, saya sangat berharap bahwa kedua Capres-Cawapres memberikan gambaran besar tentang Indonesia ke depan, minimal lima tahun mendatang, tidak hanya sekedar menyampaikan visi-misi. Kerangka kerja, tonggak pijakan, fondasi, apa yang akan dibangun oleh masing-masing kandidat untuk membawa Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara Demokrasi terbesar di dunia.
Juga rencana strategis untuk membawa negeri ini bersih di segala bidang kegiatan dan tatanan kehidupan, serta memberikan kepastian hukum bagi rakyat Indonesia. Harusnya para kandidat bisa menjawab dengan tegas dan jelas, mengapa negara kita sekarang terpuruk.
Negara kita saat ini menjadi Negara Demokrasi Kebablasan, sehingga orang dengan bebas bicara tanpa ada lagi sopan santun yang menjadi khas bangsa Indonesia. Para pemikir dan pakar sudah tidak lagi malu-malu berdebat dengan suara lantang, cenderung kasar, yang sangat jauh dari tata karma kesopanan sebagai bangsa Indonesia.
Negara kita menjadi bangsa terkorup di dunia, yang justru dilakukan oleh institusi/lembaga yang seharusnya menegakkan keadilan (Mahkamah Agung, Kejaksanaan, Kepolisian). Korupsi dilakukan oleh oknum-oknum yang justru membuat undang-undang (DPR, DPRD), dilakukan oleh oknum-oknum yang seharusnya menjadi contoh, teladan bagi umat (Kementrian Agama), serta dilakukan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan partai Islam.
Bagaimana dengan Kepastian hukum? Dengan meminjam istilahnya bang Rhoma Irama, kepastian hukum negara kita masih jauh panggang dari api: “Sungguh terlalu! Sungguh carut marut!”

Empat Putaran Debat Capres-Cawapres selanjutnya masih terbuka lebar bagi para kandidat untuk memaparkan program-program yang merupakan fondasi, dan tonggak dalam menyongsong Indonesia ke masa depan. Capres-Cawapres adalah para calon pemimpin bangsa, pemimpin bangsa yang besar. Maka, berfikirlah ke depan, visioner, bukan pragmatis, yang hanya berfikir jangka pendek.

Analisa Point-point yang di dapat dari Debat Capres dan Cawapres :
1. Prabowo cenderung lebih banyak bicara dan hanya memberi kesempatan pada wakilnya ketika sudah tidak ada lagi yang dibicarakan. Jokowi bicara dan memberi kesempatan pada wakilnya untuk bicara.
2. Prabowo cenderung menggunakan kata saya. Jokowi lebih banyak menggunakan kata kami.
3. Saya percaya semua capres dan cawapres sudah punya pengalaman di organisasi sipil maupun militer. Tapi yang paling banyak bercerita mengenai pengalaman adalah Jokowi, JK & Prabowo minim, Hatta nihil.
4. Meski sudah ada yang membicarakan pengalaman, tapi data yang akurat belum dikuasai dan digunakan dalam debat tadi. Semua tim
5. Semua tim masih sering kehilangan fokus untuk menjawab pertanyaan. Tapi yang paling sering adalah Hatta
6. Peran yang dimainkan kedua tim tadi:
Prabowo – Hatta itu ibarat komandan – penceramah. Ciri komandan: penyebutan kata “harus” dan “saya” berulang kali. Ciri penceramah: menyampaikan hal normatif, sedikit menyampaikan pengalaman.
Jokowi – JK : Gelandang – striker. Jokowi yang memegang dan mengoper bola. JK memegang peran sebagai penyerang, menendang keras ke gawang lawan.
7. Satu-satunya yang terlihat pandai berdebat adalah JK. Dia yang memperagakan beberapa teknik berdebat yang baik. Jokowi lemah. Teknik debat yang digunakan JK: bertanya berdasarkan pernyataan lawan & mengucapkan terima kasih ketika lawan menggunakan idenya. Prabowo dan Hatta sama-sama melakukan blunder dengan mengakui ide lawan. Ingat, penilaian ini dalam konteks debat.

Review

                    Pada debat Capres Episode pertama telah dilaksanakan di Balai Sarbini Jakarta, Debat ini dimoderatori oleh pengamat politik dari UGM Zainal Arifin Mochtar, Debat ini terdiri dari 6 segmen yaitu : Visi Misi, Pemaparan tentang tema, Tanya Jawab antar Capres, Menjawab pertanyaan dari Masyarakt, Obstacle, dan pernyataan penutup, pernyataan ataupun pertanyaan yang disodorkan oelh moderator adalah pertanyaan yang dirangkum dari berbagai sumber dan diformulasikan oleh KPU menjadi pertanyaan darir rakyat.
Berikut akan saya sajikan review dari debat kedua capres – Cawapres tersebut,
Segmen 1 : Visi Misi
Dalam segmen ini, Moderator memberikan pernyataan singkat tentang keingintahuan masyarakat tentang agenda utama kedua pasangan tentang pembangunan demokrasi, pemerintahan bersih dan kepastian hukum, diberikan waktu 6 menit per pasagan untuk menyampaikan pendapatnya, Pasangan Prabowo Subianto mendapat kesempatan pertama untuk menjelaskan pendapatnya, mengenai hal ini PRabowo mengatakan bahwa bagi mereka demokrasi adalah hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan terus, apalagi Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, hak politik yang belum sepenuhnya digunakan secara bertanggung jawab menjadi PR besar bangsa ini,sedangkan mengenai pemerintahan yang bersih Prabowo mengatakan bahwa itu adalah hal mutlak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, soal kepastian hukum pasangan PS- HR berjanji akan bekerja keras untuk mencapai kepastian hukum dan melestarikan Hukum, HR menambahkan bahwa kepastian hukum harus memberikan penolakan terhadap diskriminasi apapun, pemerintah harus memastikan setiap negara berada di depan hukum.
Jokowi yang diberikan kesempatan berikut membuka pernyataannya dengan mengatakan tentang republik yang dimiki bersama, harapan rakyat adalah hidup dnegan lebih baik, bagi Jokowi demokrasi adalah keinginan mereka untuk mau mendengar suara rakyat dengan cara melakukan dialog, Jokowi juga mengatakan beberapa hal nyata yang telah dia lakuuakn ketika menjabat walikota Solo dan Gubernur Jakarta, Jokowi juga mengatakan ada 2 hal penting mengenai pemerintahan yang bersih, yang pertama adalah pembangunan sistim seperti e-governance dan sebagainya, yang kedau pola rekrutmen yang benar yang diseleksi dengan baik, tidak dengan dasar senang atau tidak senang, JK yang diberikan untuk menjelaskan tentang kepastian hukum mengatakan tentang beberapa hal pokok untuk mewujudkan kepastian hukum, yang pertama hukum yang ada harus diterima oleh masyarakat, yang kedua ketauladanan pemimpin ayng harus taat terhadap hak asasi manusia dan yang ketiga pemahaman rakyat terhadap hukum dan institusi , KPK harus diperkuat, penyidik Cuma 60 , ahrus diperkuat disiplin serta anggaran dan disiplin,serta sinergi juga antara KPK denga POLRI dan regulasi yang dibuat oleh DPR harus diperhatikan, apabila itu smeua terwujud maka demokrasi dapat berjalan menuju kemakmuran.
Segmen 2 : Pandangan tentang tema
Moderator mengemukakan tentang pola pembagunan jangka panjang yang ada serta evaluasi kritis terhadap pemerintah dalam menjalankan, apakah itu memungkinkan di dalam konstelasi politik sekarang ini, Jokowi menegaskan bahwa dia tidak akan meninggalkan program yang sudah ada dan tepat sasaran namun tetap dia mengatakan bahwa akan tetap memasukkan program terutama tentang ideology dan prinsip, JK yang menambahkan menyoal tentang revolusi mental yang harus dijabarkan dalam program pemerintah, evaluasi kritis tetap diberikanm JK juga mengatakan bahwa pemerintahan , yang terbaik adalah pemerintah yang transparan , rencana itu penting namun yang paling penting adalah actionnya.
Prabowo menanggapi pernyataan moderator tentang angka korupsi yang tinggi, indeks pemerintahan yang rendah, dan hukum yang tajam kebawah tapi utumpul ke atas, Prabowo menjelaskan keinginananya untuk memastikan kekayaan negara tetap berada di dalam negeri, dia mjuga menjelaskan tentang korupsi yang terjadi karena pejabat takut akan masa depan karena gaji yang kecil, shingga yang harus dilakukan adalah pengawasan ekonomi, kualitas hidup pejabat negara dan abdi negara, beliau juga setuju dengan beberapa pernyataan Jokowi tentang E- Governance dan memperkuat KPK.
Segmen 3 : Pertanyaan masyarakat soal Tema
Kedua pasangan ditanya tentag biaya politik yang tinggi, sokongan partai pada pemerintahan dan mengakibatkan perilaku koruptif pejabat negara yang adalah orang partai, Prabowo yang diberikan pendapat terlebih dahulu membukanya dengan adagium tidak ada pengikut yang jelek yang ada pemimpin yang jelek, dia mengatakan bahwa kolaisi mereka motif utama adalah pengabdian,dia menjelasakn bahwa APBD dan APBN tidak akan dikurangi satu senpun, HR yang menambahakan menjelaskna tentang dua hal penting untuk mencegah hal tersebut, yang pertama penegasan tentang presiden adalah presiden rakyat bukan presiden partai, dan yang kedua adalah pembentukan cabinet ahli, jangan pernah menempatkan menteri berdasarkan alokasi partai.
Jokowi dalam hal ini memaparkan tentang pola rekrutmen yang mereka akan pakai yaitu meilih yang terbaik, sehingga bisa saja orang – orang yang terpakai adalah orang – orang yan gbukan ketua partai,. Dai juga menjelaskan tentang kerjasama ramping yang berusaha dibentuk oleh mereka, dan dilakukan dengan asas gotong royong serta pembiayaan yang transparan, JK menambahakan tentang pilkada yang disatukan dan dilakukan serentak , dia juga menjanjikan untuk memulai tradisi baru dalam kerjasama dengan partai apabila terpilih nanti.
Moderator mengajukan pertanyaan tentang negara yang dibangun oleh kebhinekaan tunggal ika dan kenyataan yang berlangsung berlawanan dengan teorinya, kerangka hukum apa yang dibangun?, Jokowi menjelaskan tentang cara dia memandang bhinekka tunggal ika melalui apa yang dia lakukan ketika menghadapi kasus lurah Susan, kefinalan untuk mempertahankan lurah susan menjadi bukti junjungan terhadap bhinekka tunggal ika, JK juga mneyoal keberhasilannya menyelesaikan persoalan – persoalan yang menyangkut kebhinekaan seperti di Poso, Ambon dan Aceh untuk membuktikan apa yang dipahaminya tentang kebhinekaan.
PRabowo juga tidak segan – segan menceritakan keberhasilan dirinya tentang kebhinekaan contohnya mendukung pencalonana Ahok sebagai wakil gubernur, dia juga menambahakn untuk menyokong kebhinekaan butuh ketauladanan dan pendidikan yang cukup, Hatta Rajasa yang menambahkan menguraikan tentan negara yang dibangun oleh keinginan bersama dan beberapa kali mengaskan tentang mayoritas yang harus mendukung minoritas.
Segmen 4 : Tanya Jawab antar pasangan
Prabowo memberikan pertanyaan kepada Jokowi – Jk tentang pemilu alngsung yang memakan biaya 13 T, dan meminta Jokowi juga menjelaskan tentang kriteria apa untuk memekarkan suatu daerah, Jokowi menjawab ada 4 kriteria, yang pertama potensi daerah, yang kedua kemanfaatan abgi rakyat, yang ketiga keluasan wilayah dan yang keempat jumlah penduduk, JK yang menambahkan mengatakan bahwa kriteria yang utama adalah asaz kemanfaatan bagi rakyat tersebut.
Pertanyaan dari pihak Jokowi diajukan oleh bapak JK : JK menanyakan tentang adagium tidak ada pengikut yang jelek tetapi pemimpin yang Salah, bagaimana cara pandang tersebut diterjemahkan kepada penyelesaian HAM masa lalu, Prabowo langsung menanggapi tentang cara pandang HAM nya yaitu menajamin hak hidup orang yang dilindungi oleh negara, prabowo menjelaskan bahwa adalah tugas negara untuk menjaga dan mencegah kelompok radikal untuk mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang ada dalam bahaya, saya adalah pembela HAM bangsa ini dan saya tidak ragu – ragu untuk melakukannya.
Segmen 5 : Tantangan terhadap pencanangan Visi misi
Mengenai Tantangan, Prabowo mengaskan bahwa pihaknya akna pandai – pandai untuk memilih sektor yang harus dikembangkan sehingga lebih focus, bagi mereka pangan,energy, infrastruktur dan reformasi birokrasi merupakan sasaran mereka, mengenai reformasi birokrasi pasangan ini menjabarkan tentang beberapa kriteria yaitu pelayanan public, sistim rekrutmen yang transparanm institusi yang mempunyai target capaian,organisasi yang efisien dan tidak gemuk,dan didukung oleh asas akuntabilitas berdasarkan kinerja, dan tidak ada kebocoran anggaran,
Jokowi – JK memberiakn solusi terhadap tantangan pemerintah daerah yang tidak selaras dengan pemerintah pusat, yaitu adanya punishment dan insentif dan itu dilakukan melalui politik anggaran, daerah juga diperintah melalui satu pintu, semua peraturan juga harus keluar dari satu pintu yaitu Sekneg, Jokowi juga menaskan tentang mimpi SDM yang baik melalui e-Governance yang bisa dilakukan di setiap daerah selama 2 minggu, JK juga menambahkan mimpi mereka untuk menggerakan dan memperbanyak lembaga daerah dan mengurangi lembaga pusat, karena perputaran bangsa lebih banyak di daerah.
Segmen 6 : Pernyataan Penutup
Pernyataan penutup ini untuk meyakinkan penonton untuk memilih pasangan Capres – Cawapres, Jokowi menjanjikan untuk bekerja siang dan malam apakah diberikan amanah serta meyakinkan bahwa mereka sudah berpengalaman dan sudah membuktikan apa yang mereka katakan,
Prabowo memulai pernyataan penutupnya dengan menjelaskan tentang Tujuan bernegara sebgai bangsa yang hidup adil dan sejahtera karena itu mereka berjanji akan menyelamatkan kekayaan negara untuk kepentingan anak cucu bangsa ini sehingga terwujud demokrasi yang tidak destruktif, diakhir pernyataan Prabowo Hatta mengatakan bahwa tidak ada negara yang dibangun dalam satu malam.

"Jangan Lupa Gunakan Hak Pilih Anda Pada Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014"