"Salah satu Contoh Masalah Sosial Di Sekitar Kita"
SAMPAH Merupakan salah satu contoh dari Masalah sosial di sekitar kita,oleh karena itu,saya akan membahas dan menjelaskan sedikit tentang masalah sosial ini.
Sampah adalah
material sisa yang tidak diinginkan atau tidak diperlukan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan
konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Berdasarkan
sifatnya Sampah di bedakan menjadi:
1.
Sampah organik - dapat diurai (degradable)
2.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable).
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah
ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah
plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca,
dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Jenis-jenis sampah Berdasarkan sumbernya:
1.
Sampah alam
2.
Sampah manusia
3.
Sampah konsumsi
4.
Sampah Industri
5.
Sampah Nuklir
6.
Sampah Pertambangan
Berdasarkan bentuknya
Sampah
adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi:
1. Sampah Padat
2. Sampah Cair
3. Sampah alam
4. Sampah manusia
5. Sampah Konsumsi
6. Limbah radioaktif
Akibat Sampah Yang Bertumpuk:
1.
Lingkungan menjadi terlihat kotor ,jorok
dan kumuh yang menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang berbahaya
bagi kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya.
Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit.
2.
Sampah yang membusuk menimbulkan bau
yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan juga dapat
menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah.
3.
Sampah yang tercecer tidak pada
tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan bahaya
banjir.
4.
Pengumpulan sampah dalam jumlah
besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Manfaat Sampah
Sampah yang tampak tidak berguna
sebesarnya masih banyak manfaatnya seperti dapat dibuat biogas, briket, pakan
ternak, kompos, pupuk, dan dapat didaur-ulang bagi sampah anorganik.
Solusi
Penanganan Sampah :
1.
Sosialisasi penuh kepada masyarakat akan perubahan pandangan (paradigma)
tentang kelola sampah, olah sampah dari hulu (rumah/pasar), hal ini yang paling
rumit diantara rentetan pengolahan sampah. Masyarakat harus dibiasakan memilah
sampahnya. Selain masalah kesehatan juga sangat perlu adanya sentuhan spiritual
dan ekonomi dalam menyikapi masalah persampahan ini.
2.
Pemerintah perlu memberi subsidi silang kepada masyarakat hal pengadaan kantung
sampah berwarna (Kuning untuk sampah anorganik, hijau untuk sampah organik dan
Merah untuk sampah beracun), atau minimal 2 warna: Hijau dan kuning dan ini
diatur dalam perda tentang penggunaan system ini serta sanksi yang berat bila
tidak dilaksanakan, bukan malah meninggikan retribusi sampah.
3.
Segera pemerintah merevisi perda tentang pengelolaan sampah. Sesuai riset yang
kami lakukan pada beberapa kab/kota di Indonesia, hampir belum ada perda
tentang persampahan yang mengacu pada undang-undang persampahan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang pro rakyat.
4.
Pemerintah harus melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah misalnya dalam
produksi pupuk kompos/organic berbasis sampah. Sistem pengelolaan sampah dengan
pemberdayaan fungsi TPS. Sistem ini melibatkan pihak pemerintah, masyarakat dan
swasta, dengan mendirikan instalasi pengolahan sampah kota berwawasan
lingkungan.
5.
Pemerintah harus segera mengubah tempat fisik dari TPS di tiap kelurahan/desa,
semula hanya sekedar penampungan sementara menjadi sebuah asosiasi pengelola
sampah yang meliputi unsur-unsur tersebut. Semua ini akan berjalan, karena
terjadi sinergi dalam mengelola sampah. Masyarakat akan memperoleh wawasan
lingkungan terhadap mitigasi pemanasan global, terciptanya lingkungan Kab/Kota
yang bersih, juga terciptanya peluang kerja atau usaha baru baru dalam
pengelolaan sampah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar